Mitos tentang Malam Satu Suro
Mitos Malam 1 Suro - Suasana Sakral dan penuh Aura Mistik sangat identik dengan Malam Satu Suro atau Malam Tahun Baru Islam 1 Muharram. Malam 1 Suro memiliki keistimewaan bagi orang Jawa. Di malam satu suro Masyarakat Jawa akan mencuci benda atau senjata pusaka yang ia memiliki. Orang Jawa biasanya menyebutnya dengan Penjamasan. Jamasan atau Penjamasan adalah membersihkan atau mencuci benda pusaka. Jamasan terdiri dari kata Jamas yang dalam bahasa Jawa memiliki arti minyak, Jamasan juga diartikan masyarakat Jawa sebagai suatu proses memberi minyak atau menyucikan benda pusaka dengan memberi minyak.
Untuk menjamas benda pusaka seperti Tombak, Keris dan lain sebagainya tidak sembarangan dilakukan. Ada ritual-ritual khusus yang harus dilakoni atau dijalankan. Misal seperti Tumpengan, Bakar Menyan, Sesaji, Pati Geni, dan Puasa. Mereka mempercayai dengan menjamas di Malam satu suro akan membuat benda pusaka mereka semakin sakti. Bagi orang-orang yang mempercayai ritual ini, malam satu suro sangat teramat penting, Dimensi mistis dan ghaib di Malam Satu Suro sangat kuat.
Di Surakarta atau Solo, masyarakat yang tidak memiliki benda pusaka biasanya juga akan melakukan ritual khusus di Malam Satu Suro. Warga sering melakukan ritual Mengitari Benteng Surakarta / Mubeng Benteng, ada juga yang berendam dikali dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
Sebagian orang juga masih mempercayai bahwa Bulan Suro merupakan bulan yang penuh kesialan, itulah penyebab Kenapa tidak Boleh melakukan Pesta Pernikahan di Bulan Suro. Bagi yang percaya itungan Primbon, tentunya tidak akan menggelar pesta pernikahan di Bulan Suro karena dianggap bulan yang penuh kesialan.
Satu Suro dalam Islam adalah Satu Muharram, hadist riwayat muslim no:2812, Nabi Muhammad bersabda, bahwa puasa yang paling utama setelah puasa ramadhan ialah puasa bulan muharram atau suro.
Malam Satu Suro 2023 jatuh pada hari Rabu tanggal 19 Juli 2023.